Rabu, 03 Februari 2010

Khairuddin Barbarossa

Khairuddin Barbarossa

A. Asal-usul Khairuddin Barbarossa

Sebenarnya penulisan tentang Khairuddin Barbarossa sulit sekali, dan terkendala oleh sumber yang menuliskan Khairuddin Barbarossa secara keseluran atau yang menuliskan Riwayat hidupnya yang lebih detail sangat jarang Sekali baik yang berbahasa Arab, Inggris, dan Indonesia, hanya beberapa saja yang menceritakan tentang riwayat hidupnya, dan sisanya penulisan tentang Barbarossa hanya beberapa paragraph, dan bahkan ada yang menulisnya beberapa baris saja.dan membuat penulis sangat sulit menggambarkan kepribadiannya. Dan bahkan sangat sulit melukiskan keberaniannya dalam perang, yang membuat para musuh gemetar saat berhadapan dengannya.

Sebelum kita membahas lebih jauh lagi tentang Khairuddin Barbarossa. saya selaku penulis, ingin memberi tahu terlebih dahulu bahwa dalam sejarah, setidaknya ada tiga orang besar yang tercatat menyandang nama Barbarossa dan mereka sama-sama mempunyai jenggot lebat berwarna merah. Orang yang pertama merupakan pemimpin Jerman sekaligus pemimpin Holy Roman Empire, Fredrick I Barbarossa (1123 – 1190 M).

Berikutnya adalah dua pejuang muslim asal Lesbos[1] yang berjihad melawan ancaman-ancaman pelaut Kristen dari Spanyol dan Portugis, yaitu Aruj (wafat 1518 M) dan Khairddin (wafat 1546 M). keduanya dikenal sebagai Barbarossa bersaudara[2]. Tetapi yang akan saya tulis dalam skripsi ini saya adalah Khairuddin Barbarossa.

Khairuddin lahir pada tahun 1478, tetapi sumberlain menyebutkan ia lahir pada tahun 1466 M, awalnya ia bernama Khidr. Kelak ia baru menyandang nama Khairuddin setelah kakanya gugur di pertempuran pada tahun 1518 M. Adapun sebutan Barbarossa boleh jadi disandangnya beberapa tahun sebelum itu.

Khairuddin lahir dan dibesarkan disebuah pulau kecil di wilayah Turki yang bernama Pulau Lesbos ( Mytilene / Madlali ). Pulau ini sebelumnya merupakan wilayah Yunani. Dari Pulau inilah Islam melahirkan seorang pahlawan pejuang besar bernama Barbarosa Bersaudara. Sedangkan Barat justru melahirkan lesbianisme dari tempat itu[3]. Kisah mitologi tentang lesbianisme pada zaman Yunani Kuno mengambil tempat di pulau dan dari nama pulau itu pulalah diambil istilah lesbianisme.

Ayah Khairuddin, Ya’qub bin Yusuf, adalah veteran Laskar Utsmaniyah dan mantan anggota satuan Pasukan Sapahi[4] yang menetap di pulau itu setelah pulau itu di taklukan sultan Muhammad al-fatih pada tahun 1462. Ibunya adalah seorang wanita Yunani, penduduk asli pulau Lesbos. Pernikahan kedua orang tuanya melahirkan empat orang anak, yaitu Ishak, Aruj, Khidr, dan Ilyas[5].

Khairuddin memperlakukan rekan-rekannya dengan baik, sopan, dan karenanya mereka semua mencintainya. Secara pribadi ia sangat menyenangkan, santai, dan suka guyon. Secara fisik, ia seorang yang berkulit gelap dengan tinggi rat-rata, serta mempunyai perawakan dan tulang yang besar. Rambut, jenggot, dan alisnya lebat berwarna merah. Alisnya matanya bersentuhan satu sama lain. Satu hal yang cukup luar biasa, Khairuddin dapat berbicara dalam seluruh bahasyang digunakan di Mediterania, yaitu Yunani, Arab, Spanyol, Italia, dan Perancis, selain itu bahasa Turki tentunya.[6]

Ironinya bukan hanya Barbarossa yang kurang diaku oleh para sejarawan dunia, sebagai Panglima perang yang perkasa. Ada seseorang tokoh yang benama Hanibal yang hidup kira-kira satu abad sesudah Aleksander, raja Macedonia. Dan satu abad sebelum Julius Ceasar. Hingga saat inipun belum diketahui apa pangkatnya, entah apakah ia Raja ataukah Jendral. Apakah ia adalah seorang pemberontak, dan seperti halnya Khairuddin Barbarossa, Hanibalpun sulit untuk menggambarkan dirinya, tak ada yang memuat lukisan Hanibal, tak ada yang menggambarkannya, dan tak ada yang membuat patungnya, dan ia perna menyuruh membuat tulisan sebagai kenang-kenangan, tetapi ini hanya merupakan daftar kemenangan saja.

Plutarchus, ahli biografi ulung mengenai orang-orang besar dizaman Yunani dan Roma, menulis berbagai kisah orang yang menjadi mashur karena melawan Hanibal. Padahal pada masa Scipio Africanus, Hanibal berhasil memenangkan pertemuran hingga ke Cannae, Prancis. Walaupun Akhirnya Hanibal di Cannae berhasil dikalahkan oleh Scipio. Dan kemudian iapun bunuh diri diusia yang sudah tua, pada pertempuran yang terakhir. Akhirnya Scipio yang berhasil menggagalkan serangan Hanibal di Cannae dan yang mengalihkan perangnya ke Afrika, dan ketika bunuh dirinya hanibal ia berhasil menjadi pahlawan, yang nilainya tak kurang dari Julius Ceasar[7].

Begitu pula kasus yang sama menimpa Barbarossa, sementara Andrea Doria salah seorang panglima dari Knight of Rhodes[8] dan Raja Charles V yang mana nama mereka begitu mashur dan terkenal, sedangkan Barbarossa sangat jarang sekali yang mengenalnya.

Padahal reconquista yang mereka lakukan otomatis terhenti dan tak berarti di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Turki Utsmani, Sedangkan Turki Utsmani yang berada dibawah panglima Khairuddin Barbarossa berhasil menjadi penguasa di laut Meditrania.

Apakah sejarah hanya milik orang besar? Dan mungkin sejarah hanya milik yang menang? Sehingga ia bebas menulis sejara apa saja, kepada yang menang. Sehingga Barbarossa yang awalnya seorang Bajak laut dan Hanibal yang seorang pemberontak tidak dapat menyandang pahlawan besar.

Menurut Paul Fred, “Manusia besar adalah manusia yang mengukir sejarah di dunia”. Kalau mengutip pendapat diatas, seharusnya Barbarossa adalah Seorang Pahlawan yang besar. Setidak Khairuddin Barbarossa termasuk yang mengukiran sejarah sebagai salah satu Para panglima yang menaklukan dunia.

Kalau sekedar bajak laut Khairuddin Barbarossa tidak bisa melambungkan namanya sebagai pahlawan, tetapi mengapa pasukan Knigth of Rhodes yang melakukan aksi bajak laut di wilayah Mediterania atas sokongan Charles V, namun mereka tidak pernah dijuluki bajak laut.

Perlu dipahami bahwa Barbarossa bukan lah orang-orang yang sejak awal ditunjuk pihak penguasa Muslim untuk mengatur strategi perang untuk menghadapi pasukan pendudukan, walau bagaimanapun setiap orang punya cacat dalam hidupnya. begitupun Barbarossa, walaupun ia dahulunya bajak laut, selayaknya sejarawan dunia harus mengakui ketokohannya, dan menggolongkanya dengan panglima-panglima yang menaklukan dunia.


B. Karir Khairuddin Barbarosa Dalam Bidang Kemiliteran

Ada beberapa alasan yang membuat ia terjun kedalam angkatan laut, Yang pertama, mereka mendapatkannya dari ayah mereka, Ayah Barbarossa bersaudara tersebut adalah Ya’qub bin Yusuf, seorang veteran laskar Utsmaniyah dan mantan anggota satuan pasukan Inkisyariah[9], tetapi dalam buku Khairudin Barbarossa karya Alwi Alatas, ayah mereka adalah pasukan sapahi[10] dan buku Bangkit dan Runtuh Khilafah Utsmaniyah karya Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi, menyebutkan ayah mereka adalah Pasukan penakluk Turki yang berdomisili di sebuah pulau bernama Madlai (Lesbos)[11].

Kedua, menurut Alwi Shahab, pada awal Barbarossa bersaudara hanyalah seorang pedagang biasa yang berlayar dengan kapalnya di sekitar perairan Yunani. Pada suatu hari kapalnya diserang Ordo militer Kristen St. John of Jerusalem atau biasa disebut Knight Of Rhodes. Ilyas, adiknya yang paling kecil, terbunuh dalam serangan tersebut.

Setelah berhasil meloloskan diri, mereka memutuskan untuk menyerang kapal Kristen, aksi-aksinya itu diikuti lalu diikut oleh Khairuddin. Itulah peristiwa awal yang memicu aksi Bersaudara dilautan. Meski demikian, sulit dipungkiri bahwa segala yang dilakukan Aruj dan Khairuddin Barbarosa jauh lebih besar dari sekedar balas dendam atau kepentingan pribadi.

Ketiga, Aruj adalah seorang yang ditunjuk Daulah Utsmani untuk mengatur dan mengamankan lalu lintas laut bagi kapal-kapal dagang yang berseliweran hingga ke pantai Yunani. Ia memiliki kapal perang yang bersenjata lengkap yang kelak menjadi modal untuk menghadapi pasukan Spanyol dan Portugis, namun data ini tidak jelas dan akurat karena Hubungan Barbarossa dengan pihak Utsmani terjadi baru pada abad Ke-16[12].

Di awal karirnya, Aruj dan Khairuddin Barbarossa berhasil mengalahkan dan menyita dua kapal besar milik Kristen. Hal itu tentu saja memukul pihak Kristen. Sejak itu kedua bersaudara ini mendapat sebutan yang melekat hingga saat ini, dengan julukan Bajak laut ( Pirates atau corsair )[13]. Menurut Muhammad As-Shalabi, para sejarawan Kristen berusaha untuk menanamkan keraguan tentang karakter jihad di Laut Tengah, dan mereka mensifati jihad ini dengan sebutan perompak. Mereka juga berusaha menanamkan benih keraguan tentang asal-muasal Dua bersaudara Khairuddin Barbarossa[14].

Pernyataan bahwa Barbarossa seorang bajak laut mungkin tidak dapat disalahkan sepenuhnya. Namun, sebutan itu harus ditempatkan dalam konteks zamannya. Peran sebagai bajak laut yang dimainkan Barbarossa adalah sebuah strategi perang yang dianggap efektif untuk menghadapi invasi musuh pada masa itu.

Walaupun orang-orang Eropa menyebut Barbarossa sebagai bajak laut, dan meskipun tidak ada bendera hitam dan tengkorak yang menjadi simbol bajak laut. Bendera yang dipasang Aruj dan Khairuddin di kapal mereka adalah sebuah bendera berwarna hijau berisi kaligrafi doa Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad, empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam Yahudi (Bintang David). Awak kapal yang dipimpin kedua bersaudara ini terdiri atas orang-orang Islam dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol, serta beberapa orang Yahudi


Selain itu, perlu dipahami bahwa Barbarossa bersaudara bukanlah orang-orang yang sejak awal ditunjuk pihak penguasa muslim untuk mengatur strategi pertempuran menghadapi ancaman armada Spanyol. Aruj dan Khairuddin Barbarossa merupakan pejuang-pejuang partikelir yang gelisa dan berusaha melawan ancaman yang ada. Mereka memulai perjuangan dari bawah di tengah lemahnya kekuatan militer islam disepanjang wilayah Mediterania. Modal mereka hanyalah keperwiraan, keberanian, kepemimpinan, serta talenta yang dimanfaatkan dengan baik dan diwarisi orang tua mereka.

Mungkin model perjuangan awal yang bersifat nonpemerintahan itulah yang mendorong munculnya istilah bajak laut. Namunterlepas dari itu, Strategi bajak laut terus bertahan melampaui napas jihad Barbarossa yang wafat pada abad ke-16. negeri-negeri Afrika Utara, terutama Aljazair, terus menjadi pangkalan-pangkalan “bajak laut” yang terus mengganggu dan menakutkan bagi Eropa hingga abad ke-19.

Namun sejarah pun menunjukan bahwa pada masa yang sama ordo Kristen Knights of Rhodes atas sokongan Carles V dari Spanyol ikut melakukan aksi-aksi bajak laut. Namun mereka tidak pernah dijuluki bajak laut[15]

Kedua orang Bersaudara Aruj dan Khairuddin Barbarosa telah terlatih perang laut sejak kecil. Awal perang meraka arahkan ke laut Akhrabil yang berada di Masqat yang terjadi Masqat yang terjadi pada tahun 1510 M. namun sengitnya perang yang terjadi antara kekuatan Muslimin dan Kristen di Andalusia dan Afrika Utara dan semakin panas pada awal abad ke enam belas, memaksa kedua orang bersaudara mengerahkan gerakannya ke wilayah-wilayah tersebut. Khususnya setelah orang-orang Spanyol dan Portugis mampu menguasai beberapa pelabuhan dan markas-markas penting di Afrika Utara[16].

Kedua orang bersaudara ini mampu menorehkan berbagai kemenangan terhadap perompak-perompak Kristen, satu hal yang membuat kagum kekuatan-kekuatan islam kecil di wilayah tersebut. Ini tampak sekali tatkala sultan hafshid Abu Abdilah Muhammad memberikan hak bagi mereka untuk menetap di pulau Jarbah di wilayah Tunisia. Ini dilakukan karena adanya serangan pasukan Spanyol yang terus menerus, sehingga dia mendapat perlindungan dibawah penjajah Spanyol dengan cara tekanan dan kekerasan. Sebagaimana ini juga tampak dengan banyak permohonan beberapa warga di wilayah itu agar kedua bersaudara ini membantunya.

Adanya pangkalan laut itu memungkinkan bagi bersaudara untuk menaklukan aksi-aksi mereka di lautan secara efektif. Mereka mempunyai tempat untuk mengatur strategi mempersiapkan penyerangan, menghimpun dan melatih awak kapal, lari dan bersembunyi dari kejaran musuh dengan mendapatkan perlindungan dari penguasa muslim setempat. Tiga ratus tahun sejarah bajak laut di Mediterania membuktikan bahwa keefektifan dan keberhasilan aksi-aksi mereka senantiasa ditunjang kerjasama yang baik dan penguasa-penguasa Muslim di wilayah Maghrib.

Spanyol mau tidak mau haris berpikir keras untuk menghadapi serangan-serangan itu. Mereka mempersiapkan kapal-kapal khusus yang sangat besar agar dapat mengalahkan dan menangkap Barbarossa bersaudara. Namun, mereka bukannya berhasil menangkap kedua bersaudara itu, melainkan justru kehilangan sebuah pulau disebelah Barat Italia yang tidak terlalu jauh dari barat laut kota Roma. Pulau itu, pulau Giglio yang bersebelahan dengan pulau Monte Cristo, segera menjadi salah satu pangkalan kapal-kapal bersaudara.

Pada tahun 1518 Aruj wafat di Aljazair dalam pertempuran melawaan penduduk Aljazair yang dibantu oleh pasukan Spanyol. kemudian Yang memegang tampuk kepemimpin adalah Khairuddin, Sejak saat itu, karir Barbarossa terus bersinar terang. Prestasinya di lautan telah menimbulkan kekaguman Perdana Menteri Turki, Ibrahim, dan sultan Sulaiman. Barbarossa telah mengangkat nama angkatan laut Turki kepada posisi yang membanggakan[17].

Sultan Sulaiman menciptakan armada yang kuat dibawah pemimpin Aljazair, Admiral Tertinggi[18] Khairuddin Barbarossa. Komandan ini tidak hanya membawa Aljazair masuk kedalam kekaisaran Utsmani, dan juga Terus mendukung Menopang angkatan laut Utsmani. Dia juga membuat seluruh Laut mediterania menjadi milik Utsmani[19].


C. Faktor Yang Pendukung Ketokohan Khairuddin Barbarossa

Khairuddin merupakan panglima Angkatan Laut Turki Usmani yang paling besar, paling ditakuti, dan paling sukses. Faktor Yang Pendukung Ketokohan Khairuddin Barbarossa diantaranya adalah; ia seorang yang cerdas dan pemuda yang cemerlang kendati bertendensi suka mengejek orang-orang yang sebaya dengannya. Ketika muda, gaya berbicaranya mengasankan. Ia berani, tetapi penuh perhitungan dan kemauannya sangat kuat. Ia terlahir dengan naluri berkelahi serta perangai yang pemberani. Sebagai seorang yang dewasa, ia menjadi komandan laut mediterania karena kecerdasannya serta kecepatannya dalam memahami sesuatu. Tidak lupa ia menurunkan ilmu anak buahnya. Salah satu diantaranya adalah Turgut Reis yang diangkat menjadi kapudan Pasha setelah Barbarossa wafat. Barbarossa pun menikahkan anak laki-lakinya ( Hasan Bin Kairuddin Barbarossa ) dengan anak perempuan Turgut.

Selain itu, Khairuddin memperlakukan rekan-rekannya dengan baik, sopan, dan secara pribadi ia sangat menyenangkan, santai, dan suka guyon, ini yang membuat mereka semua mencintai dan hormat padanya[20].



D. Akhir Perjuangan Khairuddin Barbarossa

Kekalahan Khairuddin Barbarossa Membuat Charles V mendapat sambutan meriah di Eropa karena kesuksesan yang diraihnya. Kekalahan Barbarosa itu membuat Charles V mengira bahwa kekuatan Muslim di Mediterania sudah pupus dan sudah tidak mampu melakukan perlawanan berarti lagi.

Sebagai konsesi atas pemulihan kekuasaannya, sultan Hasan harus menyerahkan beberapa wilayah terhadap Spanyol dan berkewajiban membayar seluruh biaya perang.

Sementara itu, Barbarosa dan pasukan Turki lainnya terpaksa meninggalkan Tunisia yang hanya berhasil mereka kuasai selama kurang lebih setahun . kelak Tunisia baru kembali lagi ke tangan Turki pada tahun 1574, yaitu dua puluh delapan tahun setelah wafatnya Barbarossa.

Barbarossa memang kalah di Tunisia, tetapi Aljazair masih dalam kekuasaanya. Selain itu masih pada tahun 1535, sebagai balasan kekalahannya, Barbarossa berhasil mengepung dan menaklukan Puerto de Mahon di kepulauan Baleares, sebelah Selatan Barcelona, Spanyol. kemudian kapalnya berlayar terus melewati selat Gibraltar dan berhasil merampas kapal-kapal Portugis dan Spanyol yang baru pulang dengan membawa emas dan perakdari benua Amerika. Semua harta benda itu jatuh ke tangan kaum Muslimin. Charles V kembali terhenyak menerima kenyataan pahit itu.

Pada penghujung tahun 1538, kurang lebih 600 kapal Spanyol, Holy Roman Empire, Venesia, Portugis, Genoa, Vatikan, Florence, Malta, dan negara-negara Eropa untuk menghadapi armada muslim di Prevesia. Andrea Doria ditunjuk sebagai pemimpin pasukan. Sementara itu pasukan Barbarossa hanya sepertiga jumlah kapal musuh.

Pada malam itu juga armada Barbarossa melakukan persiapan, keesokan hari Kedua armada muslim dan pasukan Doria sudah berhadap-hadapan dan siap untuk saling menyerang. Dalam Strategi Barbarossa, armada Muslim dibagi tiga Skuadron tempur. Bagian tengah dipimpin langsung oleh Barbarossa, sayap kanan dipimpin oleh Salih Reis, dan Sayap kiri dipimpin oleh Seydi Ali Reis. Sementara itu, Turgut Reis berada dibelakang memimpin kapal cadangan.

Dalam beberapa jam saja, ketiga separuh dari armada Doria hancur dan tenggelam. Kekalahan itu sungguh tidak disangka-sangka, Andrea Doria terpaksa mundur. Pertempuran di Prevesia merupakan menyakitkan pihak Charles V. pertempuran Prevesia merupakan peristiwa penting dalam sejarah angkatan laut Dunia. namun, peristiwa itu jarang disebut-sebut oleh penulis –penulis Barat.

Serangan Charles V ke Aljazair pada tahun 1541 merupakan upaya ofensif terakhir yang terpenting dari pihak Kristen Eropa untuk mengalahkan Barbarossa. Dari dua kali penyerangan yang melibatkan banyak kapal, dan tidak pernah menang.

Pada tahun1543, Perancis meninta bantuan Turki, kemudian Barbarossa diutus Turki ke Marseille, Perancis. Untuk merebut kembali kota Nice yang telah direbut oleh Duke of Savoy, Sekutu Charles V. mereka akhirnya merebut kembali kota itu pada tanggal 20 Agustus 1543.

Hingga menjelang akhir hayatnya, armada Turki dibawah pimpinan Barabarosa berkala terus menerus menyerang pesisir-pesisir pantai Spanyol dan Italia. Negeri-negeri di Selatan Eropa itu tidak dapat berbuat banyak kecuali bertahan dan berdoa. Portugis dan Spanyol terpaksa meninggalkan sebagian wilayah yang telah berhasil mereka kuasai di Afrika Utara, seperti Asifa dan Azmur, sayang, semua kemenangan itu tidak sampai membawa Andalusia kembali ke dalam pangkuan Islam[1].

Barbarosa memang seorang mujahid besar di lautan yang sulit di cari tandingannya didunia. Ia nyaris tidak terkalahkan dilautan. Dan pada tahun 1546, ia meninggal dunia sebagai pria terhormat


[1] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut, Hal. 86-87













[1] Lesbos adalah sebuah nama pulau, yang mana pulau ini terletak diantara Turki dan Yunani

[2] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut, Akar Cipta Media, Jakarta 2004, hal. 33 – 34.

[3] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut. hal. 34.

[4] Pasukan Saphahi adalah Tentara bayaran.

[5] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut, hal. 33 – 36.

[6] Www. Allaboutturkey. com

[7] Harold Lamb, Hanibal Penantang Imperium Roma, PT. Pembangun Jakarta, Jakarta 1966, hal. 1-3.

[8] Knigth of Rhodes adalah sebuah ordo militer kristen yang nama aslinya adalah Knigth of Saint John of Jerussalem dan biasa disebut juga Hospitalers

[9] Al-Habib Alwi Bin Thahir Al-Haddad, sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh. Penerbit Lentera, Jakarta 2001 hal.28

[10] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut, Hal. 33 – 34.

[11] Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi, Bangkit dan Runtuh Khilafah Utsmaniyah, hal. 270.

[12] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut, Hal. 36.

[13] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut,hal. 50

[14] Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi, Bangkit dan Runtuh Khilafah Utsmaniyah, hal. 270.

[15] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut, hal. 43-45.

[16] Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi, Bangkit dan Runtuh Khilafah Utsmaniyah, hal. 271.

[17] Alwi Alatas, Khairuddin Barbarossa Mujahid atau Bajak Laut. Hal. 83.

[18] Grand Admiral atau Admiral Tertinggi adalah jabatan setara dengan Perdana Menteri

[19] John l. Esposito, Ensiklopedi Oxpord Dunia Islam, PT. Ichtiar Baru, Jakarta 1999. hal. 131

[20] Www. Allaboutturkey.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar